Jika orang lain merasa cukup dengan dunia, maka hendaknya engkau merasa
cukup dengan Alloh. Jika mereka berbangga dengan dunia, maka
berbanggalah engkau dengan Alloh. Jika mereka merasa tenang dengan
orang-orang yang mereka cintai, maka jadikanlah ketenanganmu dengan
Alloh. Jika mereka berusaha mengenal dan mendekati raja-raja dan para
pembesar mereka untuk meraih kemuliaan dan derajat yang tinggi, maka
usahakanlah mengenal dan mencintai Alloh niscaya engkau mendapatkan
puncak kemuliaan dan derajat yang tinggi.
Lalu seorang lelaki berkata kepadanya:
“Sesungguhnya aku banyak menangis.”
Orang zuhud tadi berkata:
“Sesungguhnya jika engkau tertawa sedangkan engkau mengakui
kesalahanmu, maka hal itu lebih baik dari pada engkau menangis namun
engkau mengungkit-ungkit amalanmu. Karena orang yang suka mengungkit
amalannya, maka amalannya tidak akan naik melampaui kepalanya.”
Maka lelaki tadi berkata:
“Berikanlah aku nasihat.”
Orang zuhud itu berkata:
“Tinggalkanlah dunia untuk ahli dunia, sebagaimana mereka meninggalkan
akhirat untuk ahli akhirat. Jadilah engkau di dunia ini seperti lebah,
jika engkau makan, engkau makan sesuatu yang baik, jika engkau
memberi makan, engkau memberi makan sesuatu yang baik dan jika engkau
jatuh di suatu tempat, engkau tidak akan merusak dan merobeknya.
Diterjemahkan dari kitab “al-Fawaaid” karya al-Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah rohimahulloh, cetakan Daarul ‘Aqiidah halaman 113.
“Apa hukum memakai cincin .......?"
5 tahun yang lalu
0 komentar